Senin, 02 April 2012

PENGEN JADI SUKSES ITU BERAT

  Sebuah perjuangan untuk menjadi seorang yang sukses itu memang sangat berat dan butuh waktu yang panjang untuk merintisnya.Harus didasari dengan ketekunan,pantang menyerah dan jangan mudah berputus asa.jika kita mengalami kegagalan harus tetap optimis dan dan harus terus berjuang sampai kita mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dan kita juga harus mempunyai prinsip hidup masing-masing yang harus kita terapkan dalam kehidupan kita.Harus kita ketahui kita harus siap menghadapi persaingan yang ketat di dalam mencapai tujuan hidup kita.

 Inkeles menuturkan sembilan ciri atau kriteriaorang modern  (Djunaidi: Kompas, 1 Desember1991):

*Pertama, orang modern mempunyai                                
sifat terbuka terhadap perubahan-perubahan dan
mengakui bahwa hari esok sangatlah mungkin
berbeda dengan hari kemarin. Tidak terlalu optimis
akan berada di papan atas selamanya, namun
juga tidak terlalu pesimis akan tetap terinjak
di lapisan bawah seumur hidup.

*Kedua, orang modern mampu mempunyai
opini terhadap masalah-masalah yang timbul di
luar lingkungannya. Suatu hal yang menuntut
perluasan wawasan terus-menerus tanpa harus
kehilangan tempat berpijak
.
*Ketiga, orang modern berorientasi pada masa
sekarang dan masa depan, sehingga tic&k menjadi
tawanan masa lampau. Berani melakukan trial
and error agar tidak mandeg, tidak "getunan Ian
kagetan" (heran dan mudah terkejut). Orang yang
terjangkit post-power syndrom bukanlah orang modern.
*Keempat, orang modern menganggap planning
and organizing merupakan cara untuk menjalankan
kehidupan. Orang yang bertindak hanya
dengan insting (reaktif) dan tak mampu duduk
diam merencanakan dan mengor^anisasi sumber
daya miliknya dengan sendirinyS termasuk kuno
dan akan segera masuk ke museum mengikuti
jejak dinosaurus.

*Kelima, orang modern memiliki keyakinan
bisa mempengaruhi, bukan dipengaruhi dan didikte
oleh lingkungan sekitarnya. Mereka yang
tidak mengembangkan otot-otot proaktifnya tidak
layak disebut modern.

*Keenam, orang modern punya kepercayaan
dalam diri karena ada sesuatu yang bisa diperhitungkan
atau calculable dan bukannya ditentu-
kan oleh orang per orang ataupun nasib-nasiban.
Para tiran dan diktator berikut fans-nya, serta
mereka yang dipenjara oleh ramalan para dukun,
tak memenuhi syarat menjadi orang modern.

*Ketujuh, orang modern menghargai dirinya
dan nilai orang lain. Artinya, jiwa budak dan
suka memperbudak bertentangan dengan jiwa
orang modern.

*Kedelapan, orang modern punya keyakinan
akan faedah ilmu pengetahuan dan teknologi,
bukannya ramalan dan angan-angan kosong.
Terakhir, orang modern memiliki kepercayaan
terhadap apa yang disebut "distributive justice"
yakni hasil yang diperoleh semata-mata akibat
jasa yang diberikan dan bukan oleh sebab-sebab
lain. Mereka yang mendapatkan faedah sematamata
karena koneksi, relasi, hubungan keluarga,
dan mereka yang memperoleh kemudahan serta
fasilitas bukan dari hasil kerja keras, peras otak,
sebenarnya tak ada kaitan sama sekali dengan
orang modern, betapapun berkilau dan menterengnya
mereka di mata lingkungan.
Uraian di atas menegaskan kembali bahwa
jantung dari modernitas sesungguhnya bersifat
idiil: ia merupakan sesuatu yang melekat pada
cara kita berpikir, yang kemudian muncul dalam
pandangan, sikap, dan perilaku atau tindakan
kita. la lebih ditentukan oleh peta mental atau
paradigma seseorang.
Saya percaya bahwa orang modern tidak dilahirkan
begitu saja. Karena semua ciri orang
modern yang diutarakan Inkeles itu, satu per
satu dapat dipelajari, dapat ditumbuH-kembangkan
dan dibangun melalui pengetahuan, latihan,
pendidikan, pengalaman dan pergulatan hidup.
Dan dengan demikian setiap orang memiliki potensi
untuk menjadi manusia modern.